Increasing ERP Implementation Success Ratio by Focusing on Data Quality & User Participation

 

Increasing ERP Implementation Success Ratio by Focusing on Data Quality & User Participation
Increasing ERP Implementation Success Ratio by Focusing on Data Quality & User Participation

Kualitas data dianggap sebagai salah satu faktor kegagalan paling kritis untuk implementasi ERP. Sistem ERP memiliki spesifikasi khusus untuk menyatukan data di antara semua modul yang berbeda untuk memastikan integritas dan konsistensi database. Oleh karena itu, sebagian besar sistem ERP memaksa organisasi untuk melalui fase pembersihan data (data cleansing) untuk memastikan bahwa semua data dari sistem lama sesuai dengan spesifikasi ERP untuk fase migrasi data lebih lanjut. Untuk mengubah faktor kegagalan ini menjadi faktor keberhasilan dan meningkatkan persentase keberhasilannya, organisasi harus mengikuti prosedur berikut:

a.    Clear Data Cleansing Strategy: staf TI perusahaan bersama tim implementasi ERP harus memiliki gambaran besar tentang data yang ada pada sistem lama. Mereka harus memeriksa ukuran database, tabel, kolom, tipe data, batasan referensial antara tabel, relasi, dan sebagainya. Selanjutnya, mereka perlu membandingkan antara spesifikasi data sistem lama dan persyaratan data ERP baru. Berdasarkan semua itu, mereka harus mempersiapkan dan merencanakan strategi yang jelas untuk fase pembersihan data. Strategi ini harus memperhatikan hal-hal berikut:

v  Berapa banyak data yang harus dibersihkan?

v  Prototipe sistem yang akan digunakan untuk pembersihan.

v  Operator data.

v  Prosedur pelatihan tentang sistem pembersihan.

v  Menindaklanjuti operator data

v  Laporan rutin untuk status data yang telah dibersihkan.

v  Estimasi waktu untuk menyelesaikan tugas ini.

v  Modul mana yang harus dibersihkan terlebih dahulu?

 

b.   Komitmen manajemen puncak organisasi: komitmen kuat agar manajemen tetap berpegang pada strategi yang direncanakan dan terus-menerus melakukan follow up sangat diperlukan.

c.    Pengabaian sebagian dari sistem lama: fase pembersihan data terutama berfokus pada data historis dan data aktif saat ini. Proyek ERP seringkali membutuhkan waktu lama untuk diimplementasikan sepenuhnya. Dengan demikian, bekerja pada sistem lama akan menyebabkan data baru yang telah diproses selama implementasi ERP menjadi lama dan yang pasti data tersebut akan membutuhkan pembersihan lebih lanjut. Jadi, organisasi harus tinggalkan pola bekerja pada sistem lama dan mengembangkan sementara sistem yang sesuai dengan persyaratan data ERP atau hanya  modul ERP siap digunakan, organisasi  harus menggunakannya untuk memastikan data baru akan 100%  konsisten dengan modul lainnya.

d.   Tidak ada operator data outsourcing: sebagian besar organisasi  mempekerjakan operator data outsourcing untuk fase pembersihan data.  Ini adalah salah satu alasan kritis yang menyebabkan penundaan  fase pembersihan data. Penundaan terjadi karena waktu yang  terbuang oleh operator baru untuk memahami  logika bisnis organisasi dan mendapatkan pelatihan untuk menggunakan sistem pembersihan. Banyak pemangku kepentingan ERP mengeluh  bahwa operator data outsourcing tidak bekerja 

secara efektif dan tulus. Mereka mengatakan bahwa operator data  tidak memahami betapa pentingnya koreksi dan entri data bagi organisasi bisnis dan bagaimana kesalahan sederhana akan menyebabkan efek cascading ke data terkait lainnya. Selain itu, operator data outsourcing tidak memiliki loyalitas kepada organisasi karena mereka bekerja sifatnya hanya sementara. Selain itu, organisasi cenderung mempekerjakan operator dengan tingkat pendidikan rendah karena mereka menerima gaji lebih sedikit. Oleh karena itu, pekerjaan berat dari anggota validasi data diperlukan untuk meninjau pekerjaan operator data yang mungkin memerlukan pembersihan ulang dan validasi ulang. 

e.    Operator data harus berasal dari karyawan organisasi: menugaskan karyawan dari organisasi yang sama untuk bekerja sebagai operator data akan mengurangi sebagian besar masalah yang disebutkan dalam klausa sebelumnya dan juga akan memudahkan pekerjaan validator data. Dan itu karena karyawan organisasi sudah mengenal bisnisnya, mengetahui pentingnya data, mengetahui keterkaitan data dan memiliki loyalitas terhadap organisasi.

f.     Metodologi pembersihan data harus diterapkan untuk menjamin keakuratan data. Gambar 1 di bawah ini menjelaskan metodologi pembersihan data yang disarankan. Metodologi ini membutuhkan sistem sementara yang harus dikembangkan untuk tujuan pembersihan. Sistem ini terhubung ke dua database. Yang pertama adalah database asli dari sistem lama organisasi untuk membaca data yang akan dibersihkan. Yang kedua adalah database sementara, dibangun berdasarkan spesifikasi database ERP baru, untuk menyimpan data sementara untuk migrasi lebih lanjut atau database ERP itu sendiri.


Bila kamu tertarik dengan artikel ini secara lengkap, silakan download DISINI

Post a Comment for "Increasing ERP Implementation Success Ratio by Focusing on Data Quality & User Participation"